KELOMPOK
8
YUDI
PRAMANA
SALIM
REZA
LAKASAMANA
THE INFLUENCE OF DIVIDEND POLICY, DEBT POLICY,
PROFITABILITY ON COMPANY VALUES THAT IMPACT ON GOOD CORPORATE
GOVERNANCE.
Nurul Amanah1Patricia Dhiana P.,SE.MM ,Aziz Fathoni, SE.MM2
1)Mahasiswa
Jurusan ManajemenFakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran
2)Dosen
Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang
Persaingan perusahaan dalam era globalisasi
memberikan dampak bagi setiap perusahaaan untuk meningkatkan kinerja yang lebih
baik agar dapat bersaing dengan perusahaan lain (Moniaga,2013). Dalam
melaksanakan strategi untuk memenangkan persaingan,banyak tantangan yang
dihadapi perusahaan. Salah satu diantaranya adalah kebutuhan pendanaan.terutama
perusahaan yang telah go public di
pasar modal tercermin dalam harga saham perusahaan tersebut, apabila harga
saham suatu perusahaan di pasar modal dalam keadaan stabil dan terus mengalami
kenaikan dalam jangka panjang dapat diartikan bahwa tersebut mengalami
pertumbuhan terus-menerus.Harga saham yang tinggi diikuti dengan nilai
perusahaan yang tinggi, semakin tinggi nilai perusahaan dapat mengindikasikan
kesejahteraan para pemegang saham (Achmad dan Amanah,2014).
Menurut (Sartono, 2008 dalam
Ismail,2015),nilai perusahaan diartikan sebagai harga saham yang bersedia
dibayar oleh calon investor seandainya suatu perusahaan akan dijual. Nilai
perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat
mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. (Kusumajaya,2011),investor
perlu mengetahui dan memahami ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting
dalam pengambilan keputusan investasi saham karena dapat membantu investor
untuk mengetahui saham mana yang bertumbuh dan murah.salah satu pendekatan
dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah price book value (PBV). Teori keagenan (agency teory) adalah
teori yang menjadi dasar adanya
hubungan kontrak antara anggota-anggota dalam perusahaan,dimana prinsipal dan
agen
sebagai pelaku utama.prinsipal merupakan pihak yang
memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas nama prinsipal sedangkan
agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh prinsipal untuk menjalankan
perusahaan.agen berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah
diamanahkan oleh prinsipal kepadanya (Wulandari,2014).
Menurut Eisenhard (1989) dalam wulandari (2014), teori keagenan dilandasi
oleh 3 (tiga) buah asumsi yaitu :
(a)
Asumsi tentang sifat manusia
Asumsi tentang sifat manusia menekankan bahwa
manusia memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri (self interest),memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality),dan tidak menyukai
resiko (risk aversion).
(b)
Asumsi tentang keorganisasian
Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar
anggota organisaasi efisiensi sebagai kriteria produktivitas,dan adanya Asymetric Information (AI) antara principal dan agent.
(c) Asumsi tentang informasi
Asumsi tentang informasi adalah bahwa informasi
dipandang sebagai barang komoditi yang bisa diperjual belikan
Apriada (2013) Asimetri informasi antara menajemen (agen) dengan pemilik (principal) dapat memberikan kesempatan
kepada manajer untuk melakukan tindakan opportunistic seperti manajemen laba
(earning manajemen) mengenai kinerja ekonomi perusahaan sehingga dapat
merugikan pemilik (pemegang saham). Dengan adanya masalah agensi yang
disebabkan karena konflik kepentingan dan simetri informasi ini, maka
perusahaan harus menanggung biaya keagenan (agency
cost).
Menurut (Jensen dan Meckling,1976 dalam
Apriada,2013) terdapat 3 (tiga) macam biaya keagenan (agency cost) antara lain
:
(1) Biaya Bonding (Bonding Cost)
Biayan ini ditanggung oleh perusahaan yang timbul
akibat sikap manajer yang berani memberikan jaminan kepada pemilik perusahaan
yang dikelola manajer tersebut merugi
(2) Biaya Monitoring (monitoring cost)
Biaya ini ditanggung oleh
perusahaan yang muncul akibat pemegang saham mengawasi segala tindakan yang
dilakukan oleh manajerial diperusahaan.
(3)Biaya
Kerugian Residual (Residual Loss)
Biaya ini ditanggung oleh perusahaan yang
muncul Karena perbedaan keputusan antara Pihak pemegang saham dengan Pihak
manajerial dimana Seharusnya keputusan tersebut Memberikan keuntungan yang maksimal bagi pemegang saham.
Menurut (Horne
et.al,1998 dalam Moniaga,2013) salah satu pendapat dalam teori agensi adalah siapapun yang Menimbulkan biaya pengawasan,biaya yang timbul pasti merupakan
Tanggungan pemegang saham.misalnya, pemegang obligasi ,mengantisipasi biaya pengawasan,membebankan bunga yang lebih tinggi. Semakin besar peluang
timbulnya pengawasan, semakin tinggi tingkat bunga dan semakin rendah nilai
perusahaan bagi pemegang saham. Selain itu biaya pengawasan berfungsi sebagai
insentif dalam penerbitan obligasi ,terutama dalam jumlah yang besar. Jumlah
pengawasan yang diminta oleh pemegang obligasi yang beredar ( Ustiani,2014).
Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang merupakan tempat berkumpulnya
tenaga kerja, modal ,sumber daya alam, dan kewirausahaan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya
(Ferina, Tjandrakirana, dan Ismail, 2015). Tujuan utama perusahaan menurut theory
of the firm adalah untuk memaksimalkan
kekayaan atau nilai perusahaan (value
of the firm) (Salvatore,2005 dalam kusumajaya,2011).Nilai perusahaan
diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh calon investor seandainya suatu perusahaan akan
dijual (Sartono,2008 dalam Ismail,2015). Nilai perusahaan adalah sama dengan
harga saham,yaitu apabila jumlah lembar saham
dikalikan dengan nilai pasar ( market
value ) perlembar ditambah dengan nilai pasar hutang, dimana apabila kita
anggap konstan nilai hutang,maka setiap peningkatan harga saham dengan
sendirinya akan meningkatkan nilai
perusahaan (Kamaludin dan Indriani ,2012).
Rasio pembayaran dividen (DPR),merupakan rasio yang menujukkan hasil perbandingan antara dividen
tunai perlembar saham dengan laba saham. Rasio ini mengambarkan jumlah laba
dari setiap lembar saham yang dialokasikan dalam bentuk dividen (Hery,2015).
Mardiyati, (2012) mengatakan bahwa kebijakan dividen sering dianggap signal
sebagai investor dalam menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan
karena kebijakan dividen dapat membawa pengaruh terhadap harga saham
perusahaan. Dalam keputusan pembagian dividen perusahaan harus mempertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan.
Kreditor dan pihak lainnya disini
memiliki hak /klaim/tuntutan atas aset perusahaan.hutang sendiri adalah sumber
pendanaan perusahaan yang berasal dari pinjaman yang diperoleh dari pihak
ketiga perusahaan atau pihak di luar yang berkepentingan secara langsung dengan
perusahaan ( Apriada,2013). Dikatakan juga oleh (Hery,2015) bahwa rasio utang
terhadap aset merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan aset.dengan kata
lain,rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai
oleh utang, atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
pembiayaan aset.
Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubunganya dengan penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri (Sartono,2012). Dengan
demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan
analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat
keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar