Selasa, 09 Juni 2020

THE INFLUENCE


KELOMPOK 8

YUDI PRAMANA
SALIM
REZA LAKASAMANA


THE INFLUENCE OF DIVIDEND POLICY, DEBT POLICY, PROFITABILITY ON COMPANY VALUES THAT IMPACT ON GOOD CORPORATE
GOVERNANCE.
Nurul Amanah1Patricia Dhiana P.,SE.MM ,Aziz Fathoni, SE.MM2
1)Mahasiswa Jurusan ManajemenFakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran

2)Dosen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang

Persaingan perusahaan dalam era globalisasi memberikan dampak bagi setiap perusahaaan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik agar dapat bersaing dengan perusahaan lain (Moniaga,2013). Dalam melaksanakan strategi untuk memenangkan persaingan,banyak tantangan yang dihadapi perusahaan. Salah satu diantaranya adalah kebutuhan pendanaan.terutama perusahaan yang telah go public di pasar modal tercermin dalam harga saham perusahaan tersebut, apabila harga saham suatu perusahaan di pasar modal dalam keadaan stabil dan terus mengalami kenaikan dalam jangka panjang dapat diartikan bahwa tersebut mengalami pertumbuhan terus-menerus.Harga saham yang tinggi diikuti dengan nilai perusahaan yang tinggi, semakin tinggi nilai perusahaan dapat mengindikasikan kesejahteraan para pemegang saham (Achmad dan Amanah,2014).
Menurut (Sartono, 2008 dalam Ismail,2015),nilai perusahaan diartikan sebagai harga saham yang bersedia dibayar oleh calon investor seandainya suatu perusahaan akan dijual. Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. (Kusumajaya,2011),investor perlu mengetahui dan memahami ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi saham karena dapat membantu investor untuk mengetahui saham mana yang bertumbuh dan murah.salah satu pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah price book value (PBV). Teori keagenan (agency teory) adalah teori yang menjadi dasar adanya hubungan kontrak antara anggota-anggota dalam perusahaan,dimana prinsipal dan agen
sebagai pelaku utama.prinsipal merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas nama prinsipal sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh prinsipal untuk menjalankan perusahaan.agen berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah diamanahkan oleh prinsipal kepadanya (Wulandari,2014).
Menurut Eisenhard (1989) dalam wulandari (2014), teori keagenan dilandasi oleh 3 (tiga) buah asumsi yaitu :

(a)      Asumsi tentang sifat manusia
Asumsi tentang sifat manusia menekankan bahwa manusia memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri (self interest),memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality),dan tidak menyukai resiko (risk aversion).

(b)     Asumsi tentang keorganisasian
Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar anggota organisaasi efisiensi sebagai kriteria produktivitas,dan adanya Asymetric Information (AI) antara principal dan agent.

(c)  Asumsi tentang informasi
Asumsi tentang informasi adalah bahwa informasi dipandang sebagai barang komoditi yang bisa diperjual belikan

Apriada (2013) Asimetri informasi antara menajemen (agen) dengan pemilik (principal) dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan tindakan opportunistic seperti manajemen laba (earning manajemen) mengenai kinerja ekonomi perusahaan sehingga dapat merugikan pemilik (pemegang saham). Dengan adanya masalah agensi yang disebabkan karena konflik kepentingan dan simetri informasi ini, maka perusahaan harus menanggung biaya keagenan (agency cost).

Menurut (Jensen dan Meckling,1976 dalam Apriada,2013) terdapat 3 (tiga) macam biaya keagenan (agency cost) antara lain :

(1)  Biaya Bonding (Bonding Cost)
Biayan ini ditanggung oleh perusahaan yang timbul akibat sikap manajer yang berani memberikan jaminan kepada pemilik perusahaan yang dikelola manajer tersebut merugi
(2)  Biaya Monitoring (monitoring cost)

Biaya ini ditanggung oleh perusahaan yang muncul akibat pemegang saham mengawasi segala tindakan yang dilakukan oleh manajerial diperusahaan.

(3)Biaya Kerugian Residual (Residual Loss)
 Biaya ini ditanggung oleh perusahaan yang muncul Karena perbedaan  keputusan antara Pihak pemegang saham dengan Pihak manajerial dimana Seharusnya keputusan tersebut Memberikan keuntungan yang maksimal bagi pemegang saham.

Menurut (Horne et.al,1998 dalam Moniaga,2013) salah satu pendapat dalam teori agensi adalah siapapun yang Menimbulkan biaya          pengawasan,biaya yang timbul pasti          merupakan Tanggungan pemegang saham.misalnya, pemegang obligasi ,mengantisipasi biaya pengawasan,membebankan bunga yang lebih tinggi. Semakin besar peluang timbulnya pengawasan, semakin tinggi tingkat bunga dan semakin rendah nilai perusahaan bagi pemegang saham. Selain itu biaya pengawasan berfungsi sebagai insentif dalam penerbitan obligasi ,terutama dalam jumlah yang besar. Jumlah pengawasan yang diminta oleh pemegang obligasi yang beredar ( Ustiani,2014). Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang merupakan tempat berkumpulnya tenaga kerja, modal ,sumber daya alam, dan kewirausahaan  yang bertujuan untuk memperoleh    keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya (Ferina, Tjandrakirana, dan Ismail, 2015). Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore,2005 dalam kusumajaya,2011).Nilai perusahaan diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh calon investor seandainya suatu perusahaan          akan dijual (Sartono,2008 dalam Ismail,2015). Nilai perusahaan adalah sama dengan harga saham,yaitu apabila jumlah lembar saham dikalikan dengan nilai pasar ( market value ) perlembar ditambah dengan nilai pasar hutang, dimana apabila kita anggap konstan nilai hutang,maka setiap peningkatan harga saham dengan sendirinya akan meningkatkan nilai perusahaan (Kamaludin dan Indriani ,2012).
Rasio pembayaran dividen (DPR),merupakan rasio yang menujukkan hasil perbandingan antara dividen tunai perlembar saham dengan laba saham. Rasio ini mengambarkan jumlah laba dari setiap lembar saham yang dialokasikan dalam bentuk dividen (Hery,2015). Mardiyati, (2012) mengatakan bahwa kebijakan dividen sering dianggap signal sebagai investor dalam menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan dividen dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Dalam keputusan pembagian dividen perusahaan harus mempertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan.
Kreditor dan pihak lainnya disini memiliki hak /klaim/tuntutan atas aset perusahaan.hutang sendiri adalah sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari pinjaman yang diperoleh dari pihak ketiga perusahaan atau pihak di luar yang berkepentingan secara langsung dengan perusahaan ( Apriada,2013). Dikatakan juga oleh (Hery,2015) bahwa rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan aset.dengan kata lain,rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang, atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubunganya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,2012). Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ironi Kehidupan Tata Usaha/Tenaga Adminitrasi Sekolah

Ironi Kehidupan Tata Usaha/Tenaga Adminitrasi Sekolah     Bukan ranah saya untuk menilai seseorang dari luarnya saja, bukan juga ranah saya ...