Senin, 19 Desember 2011

MAKALAH SOSIOLOGI

Kekuasaan, Wewenang, dan Kepemimpinan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
Gaya kepemimpinan
1. Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.
2. Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
3. Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.

Wewenang didefinisikan sebagai kekuasaan membuat keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain; fungsi yang boleh tidak dilaksanakan. Kewenangan atau wewenang dalam literatur berbahasa Inggris disebut authority atau competence, sedang dalam bahasa Belanda disebut gezag atau bevoegdheid. Wewenang adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum publik atau kemampuan bertindak yang diberikan oleh undang-undang yang berlaku untuk melakukan hubungan-hubungan hukum.
Kewenangan adalah kekuasaan yang diformalkan (secara hukum) baik terhadap segolongan orang tertentu maupun terhadap suatu bidang pemerintahan tertentu. Dalam negara yang menganut sistem negara hukum, kekuasaan sering bersumber dari wewenang formal (formal authority) yang memberikan kekuasaan atau wewenang kepada seseorang dalam suatu bidang tertentu. Definisi wewenang dalam kontek pembahasan ini yaitu mendahulukan perang dari pada wewenang atau kekuasaaan.
Unsur- unsur saluran kekuasaan dan dimensinya
Kekuasan yang dapat dijumpai pada interaksi sosial antara manusia maupun antar kelompok mempunyai beberapa unsur pokok,yaitu :
  1. Rasa takut:Rasa tukut terjadi karena otoriter sebuah pemimpin yang akan menimbulkan  kecenderungan untuk berontak.
  1. Rasa Cinta:Menghasilakn hal-hal yang positif yang sudah mendarah daging bagi pelakunya.
  1. Kepercayaan:Timbul dari kegiaan asosiatif
  1. Pemujaan:Kebenaran dari setiap tindakan penguasa.
Saluran – saluran dalam masyarakat :
  1. Saluran Militer
  2. Saluran Ekonomi
  3. Saluran Politik
  4. Saluran Tradisional
  5. Saluran Ideologi
  6. Saluran-saluran lain
 Cara-cara mempertahankan kekuasaan
  1. Menghilangkan peraturan lama,terutama dalam bidang politik.
  2. Mengadakan system-sistem kepercayaan
  3. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik
  4. Mengadakan konsolidasi vertical dan horizontal.
 Beberapa bentuk lapisan kekuasaan
Menurut Mac Iver  ada tiga pola umum sisem kekuasaan atau piramida kekuasan :
  1. Tipe pertama( bertipe kata) adalah sistem  lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku. Dijumpai dalam masyarakat berkasta.
  2. Tipe Oligarkis adalah tipe yang masih mempunyai garis pemisah yang tegas
  3. Tipe demokratis menunjukan kenyatan akan adanya garis pemisah antara lapisan yang sifanya mobil sekali.Di unggulkan dalam kemampuan dan bukan kelahiran.



Wewenang
Ada beberapa bentuk wewenang :
  1. Wewenang Kharismatik,Tradisional,dan Rasional ( legal), Perbedaan ketiganya dikemukakan Max Weber. Diasri dari hubungan antara tindakan dengan dasar hukum yang berlaku.
  1. Wewenang Resmi dan Tidak Resmi, Wewenang tidak resmi  biasanya timbul dalam hubungan –hubungan antar pribadi –pribadi yang sifatnya situasional, dan sangat ditentukan oleh kepribadian para pihak. Sedangkan wewenang resmi sifatnya sistematis,diperhiungkan dan rasional.
  1. Wewenang Pribadi dan Teritorial, Pembedanya timbul dari sifat dan dasar- kelompok-kelompok sosial tertentu.
  1. Wewenang terbatas dan menyeluruh, Bahwa wewenang tidak mencakup semua sektor atau bidang kehidupan.
Kepemimpinan (Leadeship)
1. Umum:  Bahwa kepempinan adalah kemapuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain.
2. Pekembangan Kepemimpinan dan Sifat-sifat seorang pemimpin
3. Kepemimpinan menurut ajran tradisional
4. Sandaran –sandaran kepemimpinan dan kepemimpinan yang dianggap efektif
Fungsi kepemimpinan ditinjau dari sisi kemasyarakatan adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan dari kepemimpinan
2. Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
3. Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .
5. Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari :
a. Perasaan, firasat atau intuisi
b. Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional – sistematis.
c. Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung.
d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan. Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode – metode sebagai berikut :
i. Keputusan – keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian.
ii. Keputusan – keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat diserahkan kepada orang – orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan menggunakan komputer.
iii. Keputusan – keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis. Keputusan – keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan – perhitungan secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.
6. Fungsi memberi motivasi
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya.


                                       Perubahan Sosial dan Kebudayaan”

Pengertian perubahan sosial budaya menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

1. Selo Soemardjan

Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga masyarakat dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku dalam suatu kelompok masyarakat.
2.Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
3.Samuel Koening
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
4.hans Garth dan C. Wright Mills
Perubahan sosial adalah apapun yang terjadi dalam kurun waktu tertentu terhadap peran, lembaha atau tatanan yang meliputi hubungan sosial.
5.J.P. Gillin dan J.L. Gillin
Perubahan sosial adalah suatu varuasi dari cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materil, komposisi penduduk dan ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
6.Parsudi Suparlan
Perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial yang mencangkup sistem status, hubungan keluarga, sistem politik, dan kekuasaan maupun penduduk.
7.Kingsley
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur kebudayaan karena adanya perubahan pola berfikir masyarakat Indonesia yang menjadi pendukung kebudayaan. Kebudayaan dan masyarakat mempunyai hubungan yang sangat erat. Masyarakat tidak mungkin hidup tanpa kebudayaan dan kebudayaan hanya mungkin ada dalam masyarakat sehingga masyarakat dan kebudayaan sering disebut sebagai dwi tunggal.
Perubahan sosial dan kebudayaan adalah peristiwa terjadinya perubahan berubahnya struktur sosial dan pola budaya pada masyarakat. Perubahan sosial dan kebudayaan adalah gejala umum yang terjadi sepanjang masa. Perubahan ini dapat terjadi karena adanya hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu menginginkan adanya perubahan.

Unsur-unsur kebudayaan

Kebudayaan memiliki unsur-unsur yang universal, yaitu unsur-unsur dasar yang umum dijumpai pada setiap kebudayaan di mana pun di dunia ini. Unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal meliputi tujuh unsur, yaitu
a. Bahasa
b. Sistem pengetahuan
c. Sistem organisasi sosial
d. Sistem teknologi
e. Sistem mata pencaharian
f. Sistem religi atau kepercayaan
g. Kesenian

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan budaya

Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia bersifat dinamis, yaitu selalu berubah dan berkembang sejalan dengan perubahan pola fikir dan cara hidup manusia. Perubahan sosial dan budaya masyarakat dapat terjadi karena faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri ataupun yang berasal dari luar masyarakat.
 a. Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat
1. Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk
2. Penemuan-penemuan baru (inovasi)
3. Konflik (pertentangan) dalam masyarakat
4. Terjadinya pembrontakan (revolusi) dalam masyarakat
  b. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat
1. Perubahan lingkungan alam
2. Terjadinya peperangan dengan Negara lain
3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
4. Difusi kebudayaan
- Difusi kebudayaan
- Akulturasi
- Asimilasi

Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan

Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayan sangatlah erat. Dalam kehidupan sehari-hari sangatlah sukar untuk menentukan garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. Akan tetapi, dalam kenyataan sehari-hari dapat kita lihat bahwa perubahan kebudayaan tidak selamanya diikuti oleh perubahan sosial. Sebaliknya, sulit membayangkan terjadinya perubahan sosial tanpa didahului oleh suatu perubahan kebudayaan.
Akibat perubahan sosial
1. Timbulnya masalah sosial
2. Timbulnya perubahan sikap hidup
3. Timbulnya krisis masyarakat
Perubahan kebudayaan ruang lingkupnya lebih luas karena mencakup semua bagian kebudayaan termasuk di dalamnya kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan bentuk serta aturan organisasi sosial. Adapun proses perubahan sosial dan kebudayaan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Penyesuaian masyarakat terhadap perubahan. Dengan adanya keseimbangan dalam masyarakat dimaksudkan sebagai keadaan yang dimana diantara masyarakat berfungsi dan saling mengisi.
2. Saluran-saluran perubahan sosial kebudayan umumnya melalui bidang pemerintahan, ekonomi, dan pendidikan.
3. Adanya disintegrasi atau disorganisasi, yaitu proses pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan yang terjadi.
4. Reorganisasi atau reintegrasi, yaitu proses perubahan norma-norma dan nilai-nilai yang baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Proses ini dilakukan bilamana norma dan nilai yang baru telah meresap di masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ironi Kehidupan Tata Usaha/Tenaga Adminitrasi Sekolah

Ironi Kehidupan Tata Usaha/Tenaga Adminitrasi Sekolah     Bukan ranah saya untuk menilai seseorang dari luarnya saja, bukan juga ranah saya ...